Kunci Jawaban IPA Halaman 14 dan 15 Kelas 10 – Hai, kawan semuanya, salam giat belajar. Pada setiap aktivitas pengukuran, kesalahan pengukuran tidak dapat dihindarkan, apalagi jika pengukuran hanya dilakukan sekali, peluang ketidaksesuaian antara hasil pengukuran dengan kondisi sebenarnya semakin besar. Banyak faktor kesalahan yang dapat menyebabkan hasil pengukuran tidak sesuai dengan kondisi aslinya. Untuk mengurangi faktor kesalahan pengukuran tersebut, Kalian Biasanya pengolahan data hasil pengukuran menghasilkan banyak angka di belakang desimal dapat mengatasinya dengan cara melakukan pengukuran secara berulang. Pengambilan data untuk pengukuran berulang minimal dilakukan sebanyak lima kali.
Berikut jawaban tentang “Aktivitas 1.5 dan Aktivitas 1.6”. Dengan adanya pembahasan ini diharapkan adik adik semuanya dapat memahami materi tentang Nilai Ketidakpastian pada Pengukuran Berulang
Lebih baik adik adik membaca dan memahami materinya terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal. Karena soal yang ada pada buku siswa berasal dari materi materi tersebut. Semakin adik adik sering membaca dan memahami materinya akan memudahkan dalam menyelesaikan soal- soalnya.
Setelah adik adik memahami materi barulah adik-adik mengerjakan soal yang terdapat dibawah ini. Sebelum adik adik mencocokkan dengan kunci jawaban yang telah kami sediakan, ada baiknya adik-adik mengerjakan dahulu soal tesebut secara mandiri maupun diskusi dengan teman.
Kunci Jawaban IPA Halaman 14 dan 15 Kelas 10
Aktivitas 1.5 (Hal. 14)
1. Terdapat aturan yang disebut sebagai aturan angka penting. Carilah informasi mengenai apa saja yang dapat dikatakan sebagai angka penting dan yang bukan angka penting, beserta contohnya.
Kunci jawaban
Aturan Angka Penting
a. Angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: banyaknya angka penting pada 1,23 cm adalah 3 AP.
b. Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka penting. Contoh: banyaknya angka penting pada 1003 cm adalah 4 AP.
c. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol merupakan angka tak penting. Contoh: banyaknya angka penting pada 200 cm adalah 1 AP.
d. Angka nol yang terletak di belakang desimal merupakan angka penting. Contoh: banyaknya angka penting pada 2,10 cm adalah 3 AP.
e. Angka nol pertama yang berada di kanan atau kiri tanda desimal merupakan angka tak penting. Contoh: banyaknya angka penting pada 0,0021 kg adalah 2 AP.
f. Angka nol yang diberi garis bawah dan di depan angka yang diberi garis bawah merupakan angka penting. Contoh: banyaknya angka penting pada 2000 gram adalah 3 AP.
Satu angka terakhir dari hasil pengukuran merupakan angka taksiran, angka lainnya disebut angka pasti. Contoh: hasil pengukuran adalah 1,23 cm, maka 1,2 adalah angka pasti dan 3 adalah angka taksiran. Angka taksiran biasanya diberi tanda garis bawah, misal 1,23 cm
2. Mengapa jumlah angka penting dari hasil pengukuran perlu diketahui?
Kunci jawaban
Jumlah angka penting menunjukkan ketelitian dari suatu hasil pengukuran.
3. Dalam pengolahan data, Kalian tentu akan melibatkan operasi matematika seperti perkalian dan pembagian, serta penjumlahan dan pengurangan. Cobalah untuk mencari contoh bagaimana perkalian dan pembagian angka penting, serta penjumlahan dan pengurangan angka penting dioperasikan dalam proses pengolahan data.
Kunci jawaban
Misal: 2,2 cm × 3,11 cm = 6,482 cm2 2,2 cm memiliki 2 AP dan 3,11 memiliki 3 AP, maka hasil perkalian harus sejumlah jumlah AP terkecil dari data, yaitu 2 AP, sehingga hasilnya adalah 6,5 cm2
4. Jika nilai yang Kalian dapatkan dari hasil pengolahan data sangat kecil atau sangat besar, bagaimana cara Kalian menuliskannya?
Kunci jawaban
Jika angka yang dihasilkan pengukuran terlalu besar, notasi ilmiah dapat digunakan. Contoh: 200.000 gram dapat dituliskan 2 × 105 kg.
Aktivitas 1.6 (Hal. 15)
Kalian telah mengetahui bahwa pada setiap pengukuran tentu ada faktor kesalahan. Mari bersama-sama mencari apa saja faktor kesalahan tersebut? Carilah informasi mengenai faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kesalahan pengukuran.
Kunci Jawaban
Faktor-Faktor Kesalahan Pengukuran:
1. Ketidakpastian Random/Acak.
Ketidakpastian random/acak disebabkan oleh tidak–stabilnya kondisi pengukuran. Kondisi tersebut adalah sebagai berikut.
- Tegangan listrik yang fluktuatif,
- Gangguan kebisingan atau noise dari lingkungan sekitar atau alat,
- Gangguan jarum alat ukur oleh Gerak Brown.
2. Keterbatasan Pengamat
Ketidakpastian pengukuran dapat terjadi akibat keterbatasan pengamatnya. Perkembangan teknologi berpengaruh pula pada kecanggihan alat ukur, dampaknya pengguna memerlukan keterampilan lebih untuk menggunakan alat ukur tersebut.
3. Kesalahan Sistematis Kesalahan sistematis merupakan kesalahan yang berkaitan dengan alat ukurnya, misalnya seperti berikut ini.
- Kesalahan titik nol merupakan kesalahan akibat jarum penunjuk alat ukur tidak tepat di titik nol saat pengukuran.
- Kesalahan kalibrasi merupakan kesalahan saat pembuatan alat ukur dengan kondisi kurang tepatnya penulisan skala pada alat ukur.
- Kesalahan pengukuran karena pelemahan komponen alat, misalnya pegas yang melar akibat jangka waktu pemakaian yang lama, komponen alat yang berkarat, dan lain-lain
Penutup
Teman-teman, itulah pembahasan yang bisa berikut.id bagikan. Semoga bisa membantu teman-teman dalam memahami materi tersebut, Jangan lupa bagikan kepada teman-teman lain agar semakin bermanfaat!
Tetap semangat dan jangan lupa simak pembahasan lain di berikut.id ya!
Disclaimer:
- Konten ini dibuat untuk membantu orang tua dalam membimbing anak dalam belajar, selayaknya dijelaskan proses penemuan jawaban, bukan hanya hasil akhir.
- Jawaban bersifat terbuka, dimungkinkan bagi siswa dan orang tua mengeksplorasi jawaban lebih baik.
- Artikel ini tidak mutlak menjamin kebenaran jawaban.
Baca Juga
Kunci Jawaban IPA Halaman 19 Kelas 10
Kunci Jawaban IPA Halaman 23 Kelas 10
Kunci Jawaban IPA Halaman 35 dan 36 Kelas 10
Kunci Jawaban IPA Halaman 37 dan 39 Kelas 10
Kunci Jawaban IPA Halaman 41 Kelas 10