Gambar Ikan Discus

Penyakit Ikan Discus

Penyakit Ikan Discus – meski banyak yang berkata jika ikan ini sulit dipelihara, namun ikan ini masih sangat diminati di Indonesia. Banyak yang beranggapan demikian karena ikan ini merupakan ikan yang peka dan rawan terkena penyakit.

 

Nah, bagi sobat yang ingin mengetahui apa saja penyakit yang dapat menyerang ikan discus, kami akan mengulasnya di bawah ini.

 

Penyakit Mata Berkabut (Cloudy Eye)

 

Saat ikan terkena penyakit ini, pada mata ikan terdapat bintik putih layaknya tertutup selaput. Jika hal ini terus terjadi, lama kelamaan akan menutupi seluruh mata dan berakibat kebutaan.

 

Untuk mengatasinya sobat dapat melarutkan gabungan antara chlorampenicol dengan dosis 1.5 gram/100 liter air dengan acriflavine dengan dosis 0,3 gram/100 liter selama 5 sampai 7 hari.

 

Penyakit NDD (New Discus Disease)

 

Banyak peternak ikan yang tajut ikannya terkena penyakit ini, hal ini karena jika satu ikan terjangkit ikan lainnya juga akan mudah tertular. Untuk itu, setiap aquarium harus memiliki peralatan tersendiri untuk menghindari kontaminasi. Penyakit ini dapat timbul karena pH air yang terlalu tinggi dan banyak mengandung logam berat atau air kurang diinapkan.

 

Selain itu, suhu air di bawah 28°C juga dapat mengakibatkan penurunan daya tahan tubuh ikan. Pemberian pakan alami juga dapat membawa berbagai macam mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit.

 

Jika ikan terkena NDD, ikan akan terus bergerak seperti sedang stres dan sulit untuk diam, warna ikan menjadi semakin gelap, seluruh siripnya menguncup. Terlihat juga selaput putih yang semakin menebal dan menyebar ke seluruh tubuh dan dapat berakibat kematian.

 

Berikut cara untuk menyembuhkan penyakit ini:

Baca Juga :  Cara Budidaya Ikan Neon Tetra

 

  • Larutkan gabungan zat chlorampenicol (antibiotik) dengan dosis 2 gram dengan zat acriflavine (antiprotozoa) dengan diosis 0,3 gram.
  • Tambahkan juga garam dapur sebanyak 5 sendok makan.
  • Larutkan secara bersamaan dengan aerasi yang cukup kuat pada suhu 32°C.
  • Jika penyakit sudah kronis, kuras air aquarium setiap 3 hari sekali dan berikan gabungan obat di atas.

 

Penyakit White Spot

 

Penyakit ini dapat menyerang hampir semua ikan hias yang kualitas airnya kurang bagus, parasit atau bakteri ini berasal dari kotoran ikan. Saat ikan terkena penyakit ini, akan terdapat bintik putih di seluruh tubuhnya.

 

Untuk mengobatinya, sobat dapat melarutkan 0,3 gram acriflavine/100 liter air pada air aquatium yang baru diganti. Untuk mencegah agar penyakit ini tidak semakin parah, pastikan untuk mengganti air secara rutin jika mulai keruh.

 

Penyakit Berak Putih

 

Penyakit ini berasal dari bakteri bernama flagelata spironucleus yang menyerang bagian pencernaan ikan. Saat ikan terkena penyakit ini, nafsu makannya akan menurun dan lebih parahnya lagi akan mengganggu pencernaan ikan dan membuat ikan menjadi kurus. Gejala yang paling mudah terlihat adalah kotoran ikan akan berwarna putih.

 

Penyembuhan ikan yang terkena penyakit ini akan cukup lama. Sobat dapat menyembuhkannya denhan melarutkan 2 gram metronidazole untuk 100 liter air dengan suhu air yang stabil pada 32°C.

 

Penyakit Insang

 

Penyakit insang ini juga mudah menyerang, tanda ikan terkena penyakit insang adalah pernafasannya terlihat seperti terengah-engah. Cara mengatasinya, sobat dapat melarutkan formalin dengan dosis 4ml/100 liter dan biarkan selama 24 jam sebelum sobat memasukkan ikan ke dalam aquarium.

 

Setiap harinya, sobat harus mengganti airnya demgan yang baru dan larutkan formalin selama 3 hari. Larutkan juga garam dapur (NaCL) denhan dosis 500 gram/liter air. Sobat juga harus memberikan aerasi pada air agar zat lebih cepat larut.

Baca Juga :  Penyakit White Spot

 

Jika penyakit tak kunjung hilang, sobat dapat menggunakan larutan pk, namun gunakan sesuai takaran karena jika berlebihan akan membuat ikan mati. Gunakan dosis 1 gram untuk setiap 175 liter air dengan aerasi yang kuat selama 2 jam.

 

Sobat dapat membaca artikel tentang penyakit ikan lainnya di sini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *