Mengenal Elektronika dan Komponen Elektronika

Komponen Dasar Elektronika

berikut.id – Mengenal Elektronika dan Komponen Elektronika – Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik komputer, dan ilmu/ teknik elektronika dan instrumentasi.

Pengertian Elektronika

Pada dasarnya, Elektronika berasal dari gabungan dua kata yaitu “Elektron” dan “Mechanika” yang artinya adalah pergerakan aliran elektron. Beberapa definisi elektronika yang kami rangkum dari website luar negeri antara lain :

Wikipedia.Org

Elektronika adalah sebuah ilmu yang mempelajari mengenai alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengendalikan aliran electron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu perangkat atau  peralatan elektronik seperti personal computer, laptop, handphone dan sebagainya.

Sejarah Elektronika

Sejarah elektronika dimulai dari abad ke-20, dengan melibatkan tiga buah temuan komponen utama, yakni tabung hampa udara (vacuum tube), transistor, dan sirkuit terpadu (integrated circuit). Pada tahun 1883, Thomas Alva Edison berhasil menemukan bahwa elektron bisa berpindah dari sebuah konduktor ke konduktor lainnya melewati ruang hampa.

 

Komponen Dasar Elektronika

Perangkat Elektronika tersusun dari 3 komponen dasar, antara lain :

  1. Resistor

Komponen Dasar Elektronika Resistor

Resistor adalah salah satu komponen dasar elektronika yang berfungsi untuk membatasi atau menghambat jumlah arus yang mengalir dalam sebuah rangkaian elektronika.  Sesuai dengan namanya, komponen ini bersifat resistif dan biasanya berbahan karbon.

Resistansi merupakan nama dari kemampuan hambatan yang dihasilkan resistor dan memiliki satuan Ohm atau dilambangkan dengan simbol omega (Ω). Berdasarkan hokum Ohms, bahwa resitansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melalui rangkaian.

Baca Juga :  Как Делать Ставки На Спорт В Букмекерских Конторах Правильно: Советы, Стратегии Для Начинающи

Salah satu cara untuk mengetahui besaran nilai resistansi secara singkat, dapat dilihat dari warna gelang yang terdapat pada badan resistor tersebut.

Resistor | TUTORIAL

  1. Kapasistor

Kapasitor merupakan salah satu komponen dasar elektronika yang berfungsi sebagai penyimpan muatan eletkron dalam kurun waktu yang tidak tentu. Disamping kapasitor juga berfungsi untuk menekan bahkan menghilangkan nois dan membantu membuat tegangan supply menjadi lebih stabil.

Karakteristik pada komponen ini  yaitu meneruskan tegangan AC yang melaluinya dan menolak/menahan tegangan DC.

Jadi secara umum kapasitor dapat diartikan sebagai sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan arus dan tegangan listrik dalam satu satuan waktu. Besarnya kapasitansi atau kapasitor meyimpan energi listrik tersebut dinyatakan salam satuan Farad.

Cara kerja kapasitor yang pertama adalah mengalirkan elektron menuju kapasitor. Setelah kapasitor sudah dipenuhi dengan elektron, maka tegangan tersebut akan mengalami perubahan. Selanjutnya, elektron akan keluar dari kapasitor dan menuju rangkaian elektronika. Dengan begitu, kapasitor akan bisa membangkitkan reaktif suatu rangkaian elektronik.

Jenis dan Simbol Kapasitor

Kapasitor dapat dibagi menjadi beberapa macam atau jenis yang dibedakan berdasarkan simbolnya. Jenis dan simbol-simbol kapasitor tersebut meliputi kapasitor nonpolar, bipolar, dan variabel kondensator.

Kapasitor Nonpolar

Kapasitor Nonpolar tidak memiliki polaritas, sehingga dalam pemasangannya dapat bolak-balik dan umumnya berkapasitas kecil (pico Farad atau nano Farad). Kapasitor nonpolar sering digunakan dalam rangkaian yang berhubungan dengan frekuensi seperti dalam rangkaian penguat audio (amplifier). Simbol kapasitor nonpolar adalah sebagai berikut.

Simbol Kapasitor Bipolar, Non Polar Dan Fungsinya Pada Rangkaian

Kapasitor Bipolar

Kapasitor bipolar memiliki dua polaritas, yaitu positif dan negatif sehingga dalam pemasangannya tidak boleh terbalik. Kapasitor ini umumnya berkapasitas cukup besar, yakni dalam satuan micro farad (μF) sampai dengan mili Farad (mF). Kapasitor bipolar biasa digunakan sebagai filter dalam rangkaian penyearah (rectifier). Simbol kapasitor bipolar adalah sebagai berikut.

Baca Juga :  Pengertian Topologi BUS Cara Kerja Serta Kelebihan dan Kekurangannya

Materi Prakarya Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 Dasar-dasar Elektronika

Kapasitor Variabel (Kondensator)

Kapasitor variabel tidak memiliki polaritas tetapi nilai kapasitansinya dapat diatur secara manual. Kondensator atau kapasitor variabel biasanya berkapasitas antara 100 pF sampai dengan 500 pF (pico Farad) dan sering digunakan dalam rangkaian radio untuk mengatur frekuensi. Istilah lain dari variable kapasitor adalah varco (variable condensator). Simbol dari kapasitor variabel adalah sebagai berikut.

Kapasitor : fungsi, jenis jenis, pengertian, rumus, simbol dan contoh soal - ServiceSparePart

  1. Induktor

Pengertian Induktor, Fungsi, Cara Kerja, Jenis, Rangkaian, dan Cara Menghitung - Gesainstech
duniaelektronik.net

Induktor merupakan komponen penting elektronika yang berfungsi sebagai beban induktif.  Komponen ini berbentuk rangkaian gulungan kawat dengan menggunakan inti logam maupun ferit. Dan biasanya digunakan sebagai filter.

Saat arus tegangan listrik melalui induktor, maka penyimpanan energi akan dilakukan oleh induktor dan menghasilkan medan magnet. Panjang, diameter dan jumlah lilitan induktor serta bahan yang mengelilinginya sangat berpengaruh terhadap sifat elektrik dari sebuah induktor. Nilai induktansi dari sebuah induktor dinyatakan  dengan satuan Henry.

Induktor memiliki fungsi yang sama dengan kondensator, karena induktor juga dapat digunakan sebagai penampang energi listrik.

 

4. Transistor

Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

Pengertian dan Konstruksi Transistor - Samrasyid

Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter)

Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal, yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input (Masukan) Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output (keluaran) dari Kolektor.

Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.

Baca Juga :  "1xbet App Download Apk For Android, Ios, Windows Pc 2024 Fre

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *