Kisah Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad saw (Part 2)

Berikut.id – Kisah Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad saw (Part 2). Teman, sebelumnya kalian sudah mempelajari tentang awal mula perintah hijrah kepada Nabi Muhammad saw. Sekarang kita akan mempelajari tentang awal perjalanan hijrah dan persembunyaiannya di Ṡūr.

Mari kita pelajari bersama!

 

Kisah Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad saw (Part 2)

 

c. Awal Perjalanan

Pada tanggal 27 Shafar tahun ke empat belas kenabian, bertepatan dengan tanggal 12/13 September 622 M. Di tengah kegelapan malam, Nabi Muhammad saw. keluar dari rumah Abu Bakar. Beliau berdua tidak melewati pintu depan, melainkan dari celah dalam rumah menuju ke jalan belakang. Hal ini dilakukan untuk kehati-hatian. Beliau berjalan kaki ke gua Ṡūr. Bahkan beliau berjalan dengan ujung jari-jari kakinya supaya tidak meninggalkan jejak yang dapat ditelusuri.

Nabi Muhammad saw. menempuh perjalanan dengan mengambil jalur selatan Makkah yang biasanya digunakan perjalanan ke Yaman, bukan jalur utara yang biasa digunakan menuju ke Madinah. Jalan ke gua sangat sempit, terjal dan banyak bebatuan. Sebelum menjauh dari perbatasan Makkah, Nabi Muhammad saw. berhenti sesaat mengungkapkan rasa cinta beliau kepada tanah airnya. Beliau bersabda kepada kota Makkah seraya memandang ke Kakbah:

 

 

Artinya:

Demi Allah sesungguhnya engkau (wahai kota Makkah) adalah sebaik-baik bumi Allah dan yang paling Allah cintai. Andai aku tak diminta untuk keluar darimu maka aku tidak akan meninggalkanmu.

Tulislah intisari cerita!

Perjalanan diawali menuju Gua Ṡūr, Nabi Muhammad saw. sangat mencintai tanah kelahirannya kota Makkah.

 

d. Di Dalam Gua Ṡūr

Perhatikan gambar berikut!

Kisah Perjalanan Hijrah Nabi Muhammad saw (Part 2)

 

Sebelum memasuki gua, Abu Bakar masuk terlebih dahulu, memeriksa jangan sampai ada sesuatu yang membahayakan Nabi Muhammad saw., dan setelah segalanya aman, Abu Bakar mempersilahkan beliau masuk untuk beristirahat.

Baca Juga :  Jawaban Latihan 6.3 Matematika Halaman 159-160 Kelas 10

 

Tiga malam lamanya, Nabi Muhammad saw. bersama Abu Bakar menginap di dalam gua. Malam Jum’at, Sabtu, dan Ahad. Setiap malam datang berkunjung ke sana putra Abu Bakar yakni Abdullah, untuk menyampaikan perkembangan yang terjadi di Makkah. Lalu kembali setiap subuh melakukan aktivitasnya di Makkah agar tidak dicurigai. Sedangkan ‘Amir bin Fuhairah, bekas budak Abu Bakar, diberi tugas menggembalakan kambing di sekitar gua untuk menghilangkan jejak Abdullah. Pada malam hari dia memerah susu kambing gembalaannya untuk diminum oleh Nabi Muhammad saw. bersama Abu Bakar.

 

Para tokoh kaum musyrik di Makkah sangat kecewa. Kemudian mereka memberi tugas para pencari jejak untuk melakukan pencarian. Mereka dijanjikan hadiah besar yakni 100 ekor unta bagi yang menemukan Nabi Muhammad saw. dan Abu Bakar.

 

Pemuda-pemuda Quraisy datang, mareka mondar mandir mencari ke seluruh arah. Di dekat gua Ṡūr itu mereka berjumpa seorang gembala, dan ia berkata “mungkin saja mereka dalam gua itu, tapi saya tidak melihat ada orang yang menuju ke sana.”

 

Waktu mendengar jawaban gembala itu, Abu Bakar berkeringat. Ia khawatir, mereka akan menyerang ke dalam gua. Dia menahan nafas, diam, dan hanya menyerahkan nasibnya kepada Allah Swt. kemudian orang Quraisy naik ke gua itu, tapi selanjutnya ada yang turun lagi.
“Kenapa kau tidak menjenguk ke dalam gua?” Tanya teman-temannya. “Ada sarang laba-laba di tempat itu dan saya lihat juga ada dua ekor burung dara hutan di lubang gua. Jadi saya mengetahui tak ada orang di sana.”

 

Nabi Muhammad saw. semakin bersungguh-sungguh dalam doanya dan Abu Bakar semakin ketakutan. Ia mendekat ke arah Nabi Muhammad saw. dan beliau berbisik di telinganya.

Baca Juga :  Mengenal Bagian-Bagian Buku

 

 

Artinya:

Jangan bersedih hati, sesungguhnya Allah bersama kita.

 

“Kalau salah seorang menundukkan kepalanya ke arah gua, pastilah kita terlihat.” Kata Abu Bakar. Tetapi Nabi Muhammad saw. menenangkannya sambil bersabda “Bagaimana pendapatmu tentang dua orang dan Allahlah yang ketiga?”

Tulislah intisari cerita!

Nabi Muhammad saw. dan Abu bakar menginap tiga hari di Gua Ṡūr, Para pemuda Quraisy tidak berhasil menemukan beliau berdua.

 

Nah teman, itulah awal perjalanan hijrah Nabi Muhammad saw dan persembunyaiannya di Ṡūr. Dengan pertolongan Allah swt, Nabi Muhammad saw selamat dari kejaran kaum Quraisy.

Semoga bermanfaat..

You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *