Termometer sebagai Alat Pengukur Suhu
Termometer sebagai Alat Pengukur Suhu

Termometer sebagai Alat Pengukur Suhu

Berikut.id – Termometer sebagai Alat Pengukur Suhu. Teman, orang zaman dahulu mengukur suhu tubuh dengan menggunakan tangan. Tentu hal tersebut tidak akan bisa megetahui suhu tubuh secara pasti ya. Maka dari itu kita memerlukan alat untuk mengetahui suhu tubuh secara pasti. Untuk mengetahui informasi nilai suhu dengan akurat kita memerlukan alat pengukuran yang telah teruji dan diakui.

 

Termometer sebagai Alat Pengukur Suhu

Alat yang digunakan untuk mengukur suhu dinamakan termometer. Prinsip kerja dari termometer adalah keseimbangan derajat suhu. Termometer akan menerima suhu dari lingkungan sekitar/ benda yang akan diuji. Secara alamiah, suhu akan mengalir dari derajat yang lebih tinggi ke derajat yang lebih rendah. Konsep ini dikenal juga sebagai Azas Black atau juga Hukum 1 Termodinamika.

Apakah semua termometer sama jenisnya? Tidak, Termometer dapat dibuat dalam berbagai jenis. Jenis-jenisnya akan disesuaikan dengan kegunaannya masing-masing. Jangkauan pengukuran satu termometer dengan termometer lainnya berbeda, sesuai dengan tujuan dan di mana termometer itu akan digunakan. Gambar di bawah ini memperlihatkan sejumlah termometer yang digunakan di rumah sakit, laboratorium dan industri.

Termometer sebagai Alat Pengukur Suhu
 

Termometer yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh hanya memiliki skala di sekitar 30 °C – 50 °C. Mengapa demikian? Penyebabnya adalah karena tidak ada manusia yang memiliki suhu tubuh di bawah 30° C dan di atas 50°C. Berbeda jika kita ingin mengukur suhu tungku peleburan pada pabrik besi yang bisa mencapai 1.000 °C. Berbeda pula termometer yang dapat mengukur suhu lemari es yang dapat mencapai suhu rendah -10 °C. Karena pada suhu rendah tersebut memungkinkan bakteri tidak rumbuh di dalam makanan. Tumbuhnya berbagai macam bakteri pada makanan akan menyebabkan makanan menjadi busuk atau basi.

Baca Juga :  Jawaban Ayo Berpikir Kreatif Matematika Kelas 10 Halaman 71

 

Fakta Sains

Termometer

Termometer berasal dari dua suku kata dalam bahasa latin. Termo yang berarti suhu atau panas, dan meter yang berarti ukur. Pelopor pertama kali penggunaan termometer secara terukur adalah ilmuwan Galileo Galilei dari Italia pada tahun 1593. Meski masih terbilang sederhana dengan penggunaan tabung labu kaca berukuran kecil, teknik Galileo sudah menggunakan prinsip hubungan kenaikan-penurunan suhu dengan bertambah atau berkuranganya volume gas atau zat cair yang digunakan. Hal tersebut menggunakan konsep keseimbangan panas antara suhu di sekitar dengan suhu gas di dalam tabung labu tersebut.

Pada umumnya zat pengisi alat termometer yang paling banyak digunakan hingga saat ini adalah zat cair alkohol dan air raksa atau merkuri. Saat ini ramai digunakan termometer tembak yang prinsip kerjanya tidak menggunakan perubahaan zat dalam alatnya, namun menggunakan alat detektor pancaran suhu tubuh yang telah diubah menjadi energi radiasi atau pancaran.

Sumber: https://www.thoughtco.com/; https://www.thermoworks.com/

 

Untuk lebih memahami materi mengenai suhu, perhatikanlah judul berita daring berikut ini.

AKURAT.CO, Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa virus corona COVID-19 mampu bertahan lama dari paparan suhu tinggi. Dilansir dari Asia One pada Rabu (15/4), hasil penelitian teranyar tersebut disampaikan oleh Profesor Remi Charrel dan rekan-rekannya dari Universitas Aix-Marseille, Prancis. Mereka mengklaim bagaimana SARS-CoV-2 masih mampu hidup meski mereka telah memanaskan virus dengan suhu mencapai 140 derajat Fahrenheit atau 60 derajat Celsius. Upaya pemanasan itu berlangsung hingga satu jam. Setelah ditempatkan pada lingkungan panas, alih-alih mati, beberapa strain atau galur virus dilaporkan masih mampu membuat replika.

Sumber berita: https://akurat.co/news/id

 

Pada berita tersebut tertulis “Mereka telah memanaskan virus dengan suhu mencapai 140 derajat Fahrenheit atau 60 derajat Celcius”.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Modul 2 Merancang Pembelajaran SD/ Paket A

Kenapa tertulis 140 derajat Fahrenheit? Apakah Fahrenheit adalah skala suhu? Jika Fahrenheit adalah skala suhu, kenapa bukan dinyatakan dalam derajat Celcius (°C) saja seperti yang sering kalian dengar di Indonesia? Kenapa nilainya berbeda?

Pada termometer jenis celcius mempunyai titik beku 0°c, titik didih 100°c, dan jumlah skala adalah 100 skala.

Pada termometer jenis fahrenheit mempunyai titik beku 32°c, titik didih 212°c, dan jumlah skala adalah 180 skala.

 

Nah teman, kita bisa mengukur suhu menggunakan thermometer yang disesuaikan dengan benda yang akan kita ukur suhunya.

Semoga Bermanfaat..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *