Rahasia yang Terbongkar, Bab 4 Cinta di Balik Pagar

Rahasia yang Terbongkar, Bab 5 Cinta di Balik Pagar

Malam itu, suasana di rumah Novita terasa lebih sunyi dari biasanya. Setelah Rania tidur, Novita duduk di ruang tamu sambil membaca buku. Namun, pikirannya tidak sepenuhnya fokus. Ia merasa ada sesuatu yang aneh belakangan ini. Dimas semakin jarang terlihat, dan tatapan para tetangga mulai terasa lebih tajam dari sebelumnya.

Sementara itu, di rumah Dimas, konflik kembali memanas. Bu Ratih yang masih keberatan dengan kedekatan Dimas dan Novita, tanpa sengaja mendengar percakapan telepon Dimas dengan Andi.

“Aku cuma butuh waktu, Ndik. Ibu nggak setuju sama Novita karena dia janda. Tapi aku yakin, dia orang yang tepat buat aku,” kata Dimas, dengan suara yang terdengar putus asa.

Mendengar itu, Bu Ratih langsung masuk ke kamar Dimas tanpa mengetuk. “Jadi benar, kamu memang serius sama dia?” suaranya terdengar tegas, nyaris menggema di ruangan itu.

Dimas terkejut dan segera memutuskan panggilan. “Bu, kenapa masuk tanpa izin?” tanyanya, berusaha menutupi kegelisahannya.

“Nggak perlu alasan. Kamu pikir ibu nggak dengar apa yang kamu omongin?” Bu Ratih menatap putranya dengan tajam. “Ibu sudah bilang, Dimas. Jangan dekat-dekat sama dia. Dia itu bukan untuk kamu.”

“Kenapa, Bu? Karena statusnya? Karena dia janda?” Dimas mulai kehilangan kesabaran. “Ibu nggak pernah coba kenal dia. Ibu cuma dengar gosip dari tetangga dan langsung menghakimi.”

Bu Ratih terdiam sesaat, lalu berkata dengan nada rendah, “Kamu tahu kenapa ibu nggak setuju? Karena ibu tahu sesuatu yang kamu nggak tahu.”

Dimas menatap ibunya dengan bingung. “Apa maksud ibu?”

“Pram,” jawab Bu Ratih pelan. “Dia pernah cerita sama ibu. Pram sudah lama suka sama Novita. Dan dia juga bilang kalau Novita dulu… dia punya masalah dengan mantan suaminya. Masalah besar yang mungkin akan menyulitkan kamu kalau kamu tetap nekat dengan dia.”

Nama Pram membuat darah Dimas mendidih. “Masalah? Masalah apa, Bu? Apa Pram bilang hal buruk tentang Novita?”

Bu Ratih hanya menggeleng. “Ibu nggak tahu detailnya. Tapi ibu percaya Pram. Dia orang baik. Dia nggak mungkin bohong.”

Dimas tidak bisa lagi menahan emosinya. Ia keluar dari rumah tanpa sepatah kata, menyalakan motor, dan melaju ke arah rumah Andi.

Di sisi lain, Novita mendapat kunjungan tak terduga. Pram datang malam itu, membawa kotak makanan kecil sebagai alasan untuk berbicara dengannya. “Saya cuma ingin memastikan, Bu Novita baik-baik saja. Belakangan ini banyak gosip yang beredar di lingkungan kita,” kata Pram dengan nada khawatir.

Novita tersenyum tipis. “Terima kasih, Mas Pram. Saya sudah terbiasa dengan itu.”

Namun, saat Pram hendak pergi, ia meninggalkan sebuah kalimat yang membuat Novita terdiam. “Dimas itu anak baik. Tapi, menurut saya, lebih baik Bu Novita pikirkan lagi sebelum terlalu dekat dengannya. Kadang, cinta yang tidak pada tempatnya bisa membawa lebih banyak masalah daripada kebahagiaan.”

Novita hanya menatap punggung Pram yang semakin menjauh. Kata-kata itu terasa seperti peringatan, meski ia tidak tahu dari mana Pram mengetahui tentang dirinya dan Dimas. Satu hal yang pasti, rahasia yang selama ini ia simpan mulai terkuak, dan ia tahu bahwa badai akan segera datang.

Rahasia yang Terbongkar, Bab 4 Cinta di Balik Pagar

Baca Online gratis ” Cinta di Balik Pagar ” – Bab 4 ( Rahasia yang Terbongkar  )

Untuk Bab selanjutnya dan membaca semua novel bisa ke Daftar Isi dan sinopsis Novel Online Gratis Cinta di balik Pagar ( Klik ” Kembali Ke Daftar Isi Cinta di Balik Pagar ” )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *