Pram Muncul di Tengah Mereka, Bab 6 Cinta di Balik Pagar

Pram Muncul di Tengah Mereka, Bab 6 Cinta di Balik Pagar

Pagi itu, Novita sedang menyiram tanaman di halaman rumahnya ketika suara langkah kaki terdengar dari arah gerbang. Ia menoleh dan mendapati Pram berdiri di sana dengan senyum ramah, membawa sekotak kue.

“Pagi, Bu Novita. Lagi sibuk?” sapa Pram sambil melangkah mendekat.

Novita mengangguk kecil. “Oh, nggak terlalu. Ada apa, Mas Pram?”

“Nggak ada apa-apa, cuma kebetulan lewat. Saya bawain ini buat Rania, saya lihat dia suka kue ini waktu di arisan minggu lalu,” jawab Pram, menyerahkan kotak itu.

Novita tersenyum tipis. “Terima kasih, Mas. Tapi nggak perlu repot-repot, kok.”

“Nggak repot sama sekali,” balas Pram dengan nada santai.

Namun, suasana yang tampak akrab itu diamati oleh sepasang mata dari jauh. Dimas yang baru saja kembali dari bengkel melihat mereka dari balik pagar rumahnya. Hatinya terasa sesak. Ia tahu Pram sudah lama menyukai Novita, dan kehadirannya pagi itu membuat Dimas merasa tersaingi.

Ketika Pram akhirnya pamit, Dimas memutuskan untuk menghampiri Novita. Ia membuka pagar rumahnya dan berjalan mendekat.

“Mas Pram sering ke sini, ya?” tanyanya tanpa basa-basi.

Novita terkejut melihat Dimas, tapi ia berusaha tetap tenang. “Kadang-kadang aja. Tadi dia cuma bawain kue buat Rania.”

“Oh, bawain kue,” balas Dimas dengan nada yang sedikit sinis. “Dia selalu punya alasan buat mampir.”

Novita menatap Dimas dengan tatapan tajam. “Dimas, kamu kenapa? Mas Pram nggak salah apa-apa. Dia cuma berbuat baik.”

Dimas menghela napas, berusaha meredam emosinya. “Aku cuma nggak suka lihat dia dekat-dekat sama kamu. Aku tahu dia suka sama kamu, Bu Novita. Dan aku…”

Dimas terdiam, menyadari bahwa ia hampir mengungkapkan perasaannya. Novita menunggu, tetapi kata-kata itu tidak keluar.

“Kamu apa, Dimas?” tanya Novita, suaranya lembut tapi penuh rasa ingin tahu.

“Nggak ada,” jawab Dimas akhirnya, mengalihkan pandangannya. “Aku cuma nggak mau kamu dipermainkan. Aku tahu Pram kelihatannya baik, tapi aku nggak yakin dia benar-benar tulus.”

Novita tersenyum tipis. “Dimas, aku tahu kamu peduli. Tapi aku sudah cukup dewasa untuk menilai siapa yang tulus dan siapa yang tidak. Aku harap kamu nggak salah paham, ya.”

Dimas hanya mengangguk pelan, lalu berbalik pergi. Di dalam hatinya, ia merasa kalah sebelum sempat memperjuangkan apa yang ia inginkan.

Sementara itu, Pram di rumahnya sedang memikirkan strategi. Ia tahu bahwa Dimas adalah saingan berat, tapi ia juga yakin bahwa kedewasaannya dan posisinya yang lebih mapan bisa membuat Novita memilihnya. Baginya, ini bukan hanya soal cinta, tapi juga soal pembuktian bahwa ia mampu mendapatkan hati wanita yang ia idamkan selama ini.

Di tengah persaingan ini, Novita merasa terjepit. Perhatian dari Pram dan Dimas membuatnya bingung. Di satu sisi, ia merasa nyaman dengan Pram yang selalu hadir dengan sikap penuh pengertian. Di sisi lain, Dimas dengan segala keberaniannya telah membangkitkan perasaan yang selama ini ia coba redam.

Namun, Novita tahu bahwa ia tidak bisa terus berada di antara keduanya. Akan tiba saatnya ia harus membuat keputusan, meski itu berarti melukai salah satu dari mereka.

Pram Muncul di Tengah Mereka, Bab 6 Cinta di Balik Pagar

Baca Online gratis ” Cinta di Balik Pagar ” – Bab 6 ( Pram Muncul di Tengah Mereka  )

Untuk Bab selanjutnya dan membaca semua novel bisa ke Daftar Isi dan sinopsis Novel Online Gratis Cinta di balik Pagar ( Klik ” Kembali Ke Daftar Isi Cinta di Balik Pagar ” )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *