Mengenal Chipset Smartphone Fungsi dan Macamnya

Berikut.id *_* Mengenal Chipset Smartphone Fungsi dan Macamnya – Chipset, atau yang seringkali disebut pula sebagai SoC (System on a Chip) oleh beberapa orang, merupakan sebuah sistem terpadu yang berguna untuk menjalankan suatu perangkat. Namun sistem tersebut sudah termasuk ke dalam satu paketan.

SoC sendiri terdiri atas prosesor, memori, modem, dan seluruh hal yang membuat fungsi smartphone yang kamu miliki bisa sempurna. Penggunaan SoC begitu populer di kalangan produsen smartphone, karena membuat mereka lebih hemat.

Selain bisa menghemat biaya pembuatan sebuah smartphone, penggunaan SoC diketahui juga bisa menghemat daya serta ruang yang dibutuhkan di dalam smartphone.

Adapun komponen dari SoC sendiri adalah sebagai berikut ini:

  • CPU / Central Processing Unit – merupakan otak dari SoC yang memiliki tugas untuk menjalankan kode-kode pemrograman yang ada di dalam smartphone.
  • GPU / Graphic Processing Unit – merupakan unit yang bertugas untuk menangani “graphics related tasks” yang tentu sesuai dengan namanya.
  • ISP / Image Processing Unit – merupakan unit yang bertugas untuk mengubah data yang masuk dari kamera smartphone menjadi gambar ataupun video.
  • DSP / Digital Signal Processor – merupakan unit yang bertugas untuk mengerjakan fungsi-fungsi pemrograman dan matematis yang lebih berat ketimbang tugas CPU. Contohnya mengompres file dan menganalisa data sensor giroskop.
  • NPU / Neural Processing Unit – biasanya hanya terdapat pada smartphone terbaru dan smartphone di kelas flagship. Tugasnya untung mengakselerasi tugas-tugas AI, misalnya voice recognition.
  • Video encoder – decoder – sesuai namanya, memiliki tugas untuk mengonversi format dari video.
  • Modem – unit yang bertugas untuk mengubah sinyal wireless menjadi data yang bisa dipahami oleh ponsel. Komponen tersebut mencakup 4G LTE, 5G, WiFi, dan bluetooth.

Hal penting yang harus dipahami soal SoC adalah proses manufaktur yang biasanya dituliskan sebagai nanometer (nm). Mudahnya semakin kecil ukuran nm, semakin kecil internal wiring dari SoC, dan semakin tinggi efisiensi daya dari SoC.

Apa yang Harus Diperhatikan dari SoC saat Memilih Smartphone?

Saat memilih smartphone, SoC menjadi salah satu pertimbangan penting bagi para konsumen. Tapi sebenarnya apa saja yang harus kamu perhatikan di dalam SoC, karena begitu banyak parameter dan angka-angka di dalamnya.

1. Jumlah Core

Pertimbangan pertama yang harus dilihat adalah jumlah inti dari CPU yang digunakan. Memang mudahnya sih semakin tinggi inti yang dimiliki oleh sebuah CPU maka performanya tentu saja akan semakin tinggi dan semakin kencang.

Tapi pada kenyataannya tingginya jumlah inti tidak selalu sesuai dengan performa yang ada. Dalam hal ini terkait dari pembagian tenaga dan efisiensi daya yang dimiliki oleh sebuah prosesor.

Oleh karena itu untuk jumlah inti dari sebuah CPU hanya bisa kamu bandingkan bila CPU tersebut dari satu pabrikan yang sama.

Contoh perbandingan yang bisa kamu lakukan adalah sebagai berikut ini. Quad-core Mediatek tentunya memiliki performa lebih baik dari dual-core Mediatek, tapi belum tentu lebih baik daripada dual-core Exynos.

2. Clockspeed

Kecepatan dari sebuah CPU biasanya dituliskan dengan notasi GHz ataupun MHz. Biasanya kecepatan pemrosesan ini dituliskan langsung di spesifikasi dari CPU yang ada dalam sebuah smartphone.

Untuk yang satu ini, tentu saja semakin tinggi clockspeed maka semakin cepat sebuah CPU mampu memproses instruksi. Kamu bisa membandingkan clockspeed antar CPU dengan mudah, tentu saja.

3. Model Chipset

Pertimbangan terpenting yang harus kamu lihat saat memilih sebuah smartphone adalah model chipset yang digunakan. Saat ini ada dua jenis chipset yang lazim digunakan dalam sebuah smartphone, yakni chipset dengan 32-bit dan 64-bit.

Baca Juga :  Cara Cek Hardisk Apakah Masih Bagus Atau Tidak

Mudahnya sebuah chipset 64-bit biasanya memiliki kemampuan yang lebih efisien namun lebih cepat bila dibandingkan dengan chipset 32-bit. Hal ini lantaran chipset tersebut memiliki data unit yang lebih besar.

4. Kartu Grafik Terintegrasi

Selain CPU, GPU merupakan salah satu unit penting di dalam SoC yang harus kamu perhatikan. Meski tidak seumum CPU, tapi GPU memiliki fungsi operasi grafik di dalam sebuah smartphone.

Untuk pengguna Apple barangkali tidak ada masalah, karen GPU nya sama-sama dimanufaktur oleh Apple. Adapun untuk pengguna Android, saat ini ada dua buah produsen GPU besar yakni Arm Mali dan Qualcomm Adreno.

Pada akhirnya untuk setiap chipset yang ada, kamu perlu membandingkan masing-masing GPU di dalamnya. Karena untuk GPU sendiri tidak bisa dipukul rata satu sama lain.

5. Pemrosesan AI melalui NPU

Di smartphone yang lebih modern, selain CPU dan GPU ada komponen NPU. Adapun NPU sendiri sebagaimana yang telah kami jelaskan sebelumnya memiliki fungsi mengoptimasi fungsi pemrosesan AI.

Beberapa konteks AI di dalam smartphone misalnya voice recognition, image enhancement, dan berbagai fitur yang biasanya memiliki embel-embel ‘pintar’ dari sebuah smartphone.

6. Modem dan Konektivitas

Komponen terakhir yang perlu kamu pertimbangkan di dalam sebuah SoC adalah komponen konektivitasnya. Hal ini lantaran di tahun 2020 para penyedia jasa komunikasi mulai banyak yang menggunakan sinyal 5G.

Sayangnya di Indonesia sendiri jaringan ini masih cukup sulit untuk didapatkan. Akan tetapi memang, semakin baik tingkat konektivitas yang dimiliki sebuah SoC maka akan semakin baik untuk para penggunanya.

Apa isi Chipset Hp Android / iPhone ?

Chipset atau SoC sebenarnya tidak hanya digunakan di hp saja. Belakangan ini, chipset juga digunakan di komputer. Hanya saja yang membedakan fungsi chipset di komputer tidak sebesar di hp. Chipset komputer hanya bertugas mengontrol CPU, grafis, suara, dan memori saja. Sedangkan, chipset hp punya tugas lebih banyak yaitu: mengontrol CPU, grafis melalui GPU, memori, USB, sensor-sensor, processor image untuk kamera, GPS, dan modem LTE.

Baca Juga  Berikut Smartwatch Terbaik 2020 Fitur Canggih, Apa Saja Ya?

Secara umum, chipset hp terdiri dari: CPU, grafis GPU, Memori RAM (subsystem), GPS Location, Image Processor, modem LTE atau WiFi, dan Digital Signal Processor (DSP) yang tugasnya mengatur kerja CPU dan GPU. Untuk lebih jelasnya, silakan lihat contoh isi chipset berikut ini:

Qualcomm Snapdragon W5 Gen 1 Series Dirilis, Chipset Perangkat Wearable dengan Fitur Canggih | Gadgetren

Chipset Snapdragon

Apa itu Chipset Mediatek

Chipset Mediatek

Apple A15 Bionic Processor - Benchmarks and Specs - NotebookCheck.net Tech

Apple Chip A12 Bionic

Fungsi Komponen di Dalam Chipset

Setidaknya ada 4 komponen utama yang wajib ada di dalam chipset, apa itu ? Komponen itu adalah CPU, GPU, ISP, dan DSP. Apa fungsi masing-masing komponen chipset tersebut ?

1. CPU (Central Processing Unit)

CPU adalah komponen utama dari chipset. CPU bertugas untuk memerintah komponen lain untuk melaksanakan tugasnya masing-masing. CPU biasanya memiliki beberapa unit core untuk membantu mengkomandoi beberapa komponen secara bersamaan. Kebanyakan CPU di dalam chipset saat ini punya 8 buah core. Masing-masing core punya ciri khas masing-masing, ada yang handal untuk mengerjakan tugas berat ada juga yang handal bekerja secara efisien.

2. GPU (Graphics Processing Unit)

GPU tugasnya berhubungan dengan tampilan visual pada layar. GPU bertanggung jawab agar grafis 3D atau 2D tersaji mulus di layar. GPU bekerja seperti seorang desainer yang menentukan bagus atau tidaknya gambar saat ditampilkan pada layar. Semakin bagus GPU, maka semakin mulus kualitas grafis saat memainkan game berat.

3. ISP (Image Signal Processor)

ISP bekerja layaknya sebuah otak untuk kamera. ISP bertugas untuk menentukan kualitas foto, mengarahkan lensa, menentukan fokus. Jadi, bagus atau tidaknya foto bukan hanya berasal dari lensa atau resolusi, namun juga ISP yang ada di dalam chipset.

Apa itu Chipset Kamera ISP

Ilustrasi Chipset saat mengatur sensor kamera

4. DSP (Digital Signal Processor)

DSP bertugas untuk mengatur kerja chipset secara keseluruhan. Misalnya jika Anda sedang menggunakan kamera, maka DSP akan bekerjasama dengan ISP dan CPU untuk mengontrol kerja kamera. Kemudian, jika Anda sedang menggunakan aplikasi yang ringan, DSP akan memerintahkan CPU agar hanya mengaktifkan core dengan efisiensi tinggi saja. Sementara itu, jika Anda bermain game DSP akan mengatur kerja GPU dan memerintahkan CPU untuk memaksimalkan core performa dan core efisien jika dibutuhkan.

Baca Juga :  Jawaban Matematika Halaman 254 Kelas 9 Bagian 2

Chipset yang Dipakai di Smartphone

Nah, setelah tadi membahas soal arsitektur chipset dan produsennya, kini mari kita kenali jenis-jenis chipset yang paling umum digunakan pada HP.

1. Qualcomm Snapdragon

Ponsel premium di Indonesia akan menggunakan Snapdragon 8 Gen 1 - ANTARA News Kupang, Nusa Tenggara Timur - ANTARA News Nusa Tenggara Timur - Berita Terkini Nusa Tenggara Timur

Snapdragon adalah chipset paling terkenal. Chipset ini dikembangkan oleh Qualcomm, perusahaan asal Amerika yang belakangan fokus menghadirkan chipset untuk berbagai platform. Qualcomm sendiri memiliki izin lisensi mendesain prosesor dari ARM.

Karena izin lisensi tersebut, ada beberapa chipset Snapdragon yang tidak memakai prosesor Cortex. Hal ini karena Qualcomm mengembangkan prosesornya dengan nama Kryo. Selain itu, pengolah grafis atau GPU yang ada di Snapdragon bukanlah Mali tetapi Adreno.

Adreno ini awalnya dimiliki ATI Radeon dengan nama Imageon. Tahun 2006, ATI Radeon dibeli oleh AMD. Akusisi ini menyebabkan Imageon, proyek pengembangan prosesor grafis untuk mobile terbengkalai. Tahun 2009, Qualcomm membeli Imageon dari ATI (yang sudah dimiliki AMD) dan mengubahnya menjadi Adreno, anagram dari Radeon.

Gabungan prosesor Kryo dan grafis Adreno ini banyak ditemukan di chipset Qualcomm kelas atas dan menengah. Sebut saja Qualcomm Snapdragon 865, 888, 870, 855 dan 855+, Snapdragon 845, dan lainnya. Snapdragon sendiri jadi chipset yang paling banyak disuka pengguna, tidak heran banyak vendor ponsel yang memilih Snapdragon sebagai chipset pilihan terbaik.

2. Apple A (Fusion,Bionic)

apple a12 bionic

Serupa dengan Qualcomm, Apple memiliki lisensi mengembangkan prosesor sendiri dengan basis arsitektur ARM. Apple mengembangkan chipset mereka dengan nama yang mudah yakni seri A yang kemudian diikuti huruf seperti A7, A8, A9, dan seterusnya.

Sejak seri A10, Apple menambahkan nama tambahan di belakang seri chipset besutan mereka. Misalnya, A10 memiliki nama resmi Apple A10 Fusion. Selanjutnya ada A11 dengan nama A11 Bionic.

Nama Bionic dipertahankan saat Apple mengeluarkan chipset generasi penerusnya, sampai A14 Bionic. Apple A14 Bionic inilah yang jadi otak alias chipset yang ada di seri Apple iPhone 12 Series.

Serupa dengan sistem operasi dan produk mereka yang eksklusif, chipset yang dikembangkan oleh Apple ini juga hadir eksklusif untuk perangkat Apple, tidak hanya untuk smartphone tentunya. Contohnya adalah varian Apple A12 Bionic, yakni A12X Bionic yang dipakai jadi “otak” dari iPad Pro 11 inci dan iPad Pro 12,9 generasi ketiga.

3. MediaTek

MediaTek Dimensity 1000

MediaTek termasuk salah satu produsen chipset yang cukup besar. Perusahaan asal Taiwan ini konsisten menghadirkan chipset dengan fitur tinggi tetapi dengan harga yang terjangkau. Pada awalnya, MediaTek dikenal sebagai produsen chipset yang kurang begitu baik. Banyak yang menganggap ponsel dengan chipset dari MediaTek seringkali cepat panas dan performanya kurang kencang.

MediaTek pun berbenah dan menghadirkan beberapa chipset yang bagus seperti tipe Helio G series untuk gaming dan Dimensity yang fokus pada performa dan dukungan jaringan 5G.. Di kelas menengah dan kelas harga murah, banyak juga chipset Mediatek yang oke. Beberapa vendor ponsel lokal juga banyak yang memakai MediaTek sebagai chipset karena ongkos produksinya lebih murah.

MediaTek memiliki prosesor dengan nama Cortex tetapi untuk GPU, kadang memakai Mali, kadang juga memakai PowerVR. Bisa jadi MediaTek memiliki lisensi semi-custom ARM yang memungkinkan produsen mengembangkan bagian tertentu dari sebuah chipset.

Baca Juga :  Keunggulan Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2

4. Samsung Eyxnos

Exynos 9

Selain dikenal sebagai produsen ponsel ternama, Samsung juga dikenal sebagai produsen chipset. Samsung mengembangkan chipset sendiri dengan nama Exynos. Chipset Smartphone ini tidak kalah secara performa jika dibandingkan dengan Snapdragon, bahkan performanya cenderung bersaing.

Chipset Exynos sendiri banyak dipakai di ponsel besutan Samsung. Namun tidak hanya Samsung, produsen lain seperti vivo memiliki smartphone dengan chipset Exynos. Meizu, produsen lain asal Tiongkok memiliki beberapa produk ponsel yang memakai chipset Exynos.

Exynos sendiri terdiri dari prosesor Cortex dan GPU Mali. Jarang sekali Samsung mengubah kedua bagian ini. Entah lisensi mana yang Samsung pakai tetapi Exynos hadir sebagai chipset yang bagus. Contohnya Exynos 2100 yang digunakan di perangkat Samsung Galaxy S21 series. Rencana kedepan, chipset Exynos bakal memakai GPU dari AMD Radeon yang bakal digunakan di ponsel kelas atas Samsung di 2022.

5. HiSilicon Kirin (Huawei)

kirin

Lewat anak perusahaan bernama HiSilicon, Huawei mengembangkan chipset mereka sendiri. Chipset besutan Huawei bernama Kirin yang berasal dari arsitektur ARM.  Chipset Kirin ini khusus dibuat untuk ponsel besutan Huawei dan Honor, sub-brand dari Huawei.

Chipset Kirin awalnya kurang begitu diperhitungkan mengingat ponsel Huawei dengan Kirin jarang mendapat sorotan. Baru ketika Huawei merilis Huawei P20 Pro yang dibekali Kirin 970, Kirin pun dianggap sebagai chipset yang mumpuni. Huawei pun menghadirkan penerusnya, yakni Kirin 980 dan Kirin 990 5G, dan Kirin 9000 5G yang performanya lebih kencang.

Sayangnya, pengembangan chipset Kirin dan produksinya terkendala. Hal ini disebabkan dengan larangan penggunaan teknologi Amerika bagi Huawei karena dianggap punya alat untuk memata-matai. Pelarangan ini berimbas pada lini bisnis Huawei di perangkat mobile, tertutama Android.

6. Unisoc

Unisoc T7520

Produsen chipset lainnya adalah Unisoc. Perusahaan yang bermarkas di Shanghai ini memiliki beberapa chipset dengan nama Unisoc. Chipset Unisoc ini banyak dipakai oleh ponsel murah. Contohnya adalah Advan G5 dan Advan G9 yang punya chipset Unisoc SC9863A dengan fabrikasi 28 nm. Produsen lokal lain yakni SPC juga menghadirkan ponsel dengan chipset dari Unisoc.

Belakangan, realme juga mulai memakai chipset Unisoc lewat produk realme C11 2021. Bisa jadi kedepannya bakal banyak brand yang memakai chipset Unisoc. Terlebih Unisoc mulai berbenah dengan menghadirkan chipset dengan fabrikasi yang lebih kecil. Contohnya adalah Unisoc Tiger T618 yang punya fabrikasi 12 nm dan digunakan di Advan GX

Chipset Unisoc sendiri dulu dikenal sebagai Spreadtrum. Spreadtrum ini adalah produsen chipset  Smartphone yang kemudian diakusisi oleh Tsinghua Unigroup. Tsinghua Unigroup kemudian mengakusisi perusahaan bernama RDA Microelectronics.

Sekadar infor, RDA Microelectronics merupakan perusahaan semikonduktor yang merancang, mengembangkan, dan memasarkan produk semikonduktor frekuensi-sistem-nirkabel dan frekuensi radio untuk aplikasi seluler, konektivitas, dan siaran.

Tahun 2018, Spreadtrum dan RDA Microelectronics bergabung dan melakukan rebranding dengan nama Unisoc. Unisoc ini kemudian menghadirkan chipset 5G dengan fabrikasi 6nm yang dinamakan Unisoc T7520.

7. Nvidia Tegra

Nvidia Tegra

Produsen kartu grafis untuk PC, Nvidia, juga ikut bermain di ranah mobile. Perusahaan ini menghadirkan chipset berarsitektur ARM dengan nama Nvidia Tegra. Nvidia Tegra ini dihadirkan sebagai chipset untuk perangkat mobile atau Smartpdhoneyang fokus pada gaming. 

Sayangnya, Nvidia tampaknya kurang fokus di industri mobile. Perusahaan ini lebih fokus pada pengembangan produk kartu grafis untuk komputer. Hal ini tentu berpengaruh pada Nvidia Tegra yang jarang dilirik oleh produsen ponsel atau produsen tablet.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *