Berikut.id – Secara umum topologi bus ini digunakan pada beberapa perusahaan yang berskala kecil, karena untuk topologi jenis ini memiliki karakteristik bisa dikendalikan. Topologi Ini memiliki kabel tunggal pada sepanjang jaringan. Sementara untuk kabel yang terbentang tersebut memiliki fungsi untuk backbone atau kabel utama yang terdapat pada jaringan topologi.
Untuk jenis kabel yang digunakan yaitu kabel jenis coaxial. Untuk seluruh perangkat pada jaringan dihubungkan menggunakan kabel melalui konektor T, kemudian dibagi pada jalur supaya semua perangkat terhubung pada kabel utama. Topologi Ini memiliki terminator di setiap unit pada ujung kabel jaringan. Untuk terminator memiliki fungsi sebagai penyerap sinyal serta pencegah sinyal agar tidak terpantul kembali.
Pengertian Topologi Bus
yang dimaksud topologi bus ialah jenis topologi pada jaringan komputer yang menggunakan kabel tunggal sebagai media transmisinya atau menggunakan kabel pusat sebagai tempat dimana semua client dan server dihubungkan. Atau arti lain dari topologi bus yakni jenis topologi yang menggunakan kabel tunggal sebagai media transmisinya yang dimana seluruh client yang menggunakan topologi ini akan dihubungkan ke server.
Penggunaan topologi bus pada jaringan komputer digunakan untuk memudahkan koneksi antara client dengan server yang ada dalam satu jaringan supaya lebih mudah saat berbagai data. Terutama jika hanya terdapat satu server yang ditugaskan untuk memberikan pelayanan pada client yang jumlahnya tidak banyak, maka topologi bus dapat digunakan sebagai salah satu pilihan.
Jadi jenis topologi ini setiap komputer akan terhubung pada satu kabel utama yang panjang dengan beberapa terminal dan kabel utama tersebut digunakan juga sebagai lalu lintas data. Saat ini topologi bus sudah jarang digunakan pada jaringan komputer karena alasan tertentu.
Cara Kerja Topologi Bus
Cara Kerja topologi jaringan bus menghubungkan sesuatu ke setiap komputer di jaringan yang disebut trunk segmen. Bus biasanya disebut kabel yang menghubungkan ujung ke ujung dan ini digunakan untuk mengirimkan sinyal dari satu ujung ke ujung lainnya.
Pada akhir setiap terminator ditempatkan ia mengenali kemana arah data bepergian dan juga terminator digunakan untuk menyerap sinyal.
Jika terminator tidak menyerap sinyal kemudian sinyal yang sama tercermin kembali ke bus, hal ini mengacaukan aliran seluruh data. Topologi tipe Bus dianggap sebagai jaringan pasif karena komputer sebagian besar tergantung pada sinyal yang ditransmisikan.
Kelebihan dan Kekurangan
Di balik dari prinsip dan kinerja dari topologi seperti yang sudah dijelaskan di atas, ternyata untuk topologi ini juga tidak terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya.
Sebagai bahan pertimbangan sebelum menggunakan bus topologi, maka ada baiknya jika Anda menyimak 2 poin penting berikut ini.
Kelebihan
- Mudah dan sederhana
Sebagai Topologi yang memiliki tampilan sederhana, maka wajar saja jika segi instalasinya tergolong lebih mudah.
Untuk orang yang masih awam dalam jaringan topologi maka tidak akan merasa rumit ketika ingin menggunakan jaringan topologi jenis bus.
- Memiliki desain yang unik
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa untuk topologi ini memiliki desain sesuai dengan namanya yaitu menyerupai seperti interior bus.
Design yang berbeda dibandingkan dengan desain topologi yang lain, maka wajar saja jika jenis topologi ini dianggap sebagai topologi yang sangat unik.
Terlebih lagi untuk bagian layout-nya pun juga tergolong lebih sederhana.
- Tidak membutuhkan biaya yang mahal
Berbeda dengan jenis topologi Hybrid, bahwa untuk topologi jaringan ini memiliki biaya yang tidak terlalu mahal ketika ingin di Instalasi.
Hal ini dikarenakan untuk proses pembuatannya tidak membutuhkan kabel maupun komponen dalam jumlah yang banyak.
Sebab itulah maka untuk bus topologi ini dapat digunakan tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.
- Mudah di kembangkan
Tidak hanya memiliki biaya yang tergolong lebih murah saja, ternyata untuk topologi jenis ini juga mempunyai kelebihan yaitu sangat mudah untuk di kembangkan.
Selain itu bus topologi juga tidak akan mengganggu pada perangkat jaringan yang lainnya meskipun telah terhubung.
- Tidak berpengaruh pada perangkat lain
Meskipun ada berapa kerusakan yang sering kali terjadi pada perangkat komputer klien, Anda tidak perlu khawatir ketika menggunakan jaringan topologi ini.
Karena untuk topologi ini tidak akan berpengaruh pada perangkat client yang lainnya.
- Tidak Membutuhkan hardware
Di balik dari prosesnya yang sangat mudah, ternyata untuk bus topologi juga tidak membutuhkan hardware.
Misalnya seperti switch atau hub seperti selayaknya pada beberapa topologi lain, termasuk topologi star.
Kekurangan
- Sulit mendeteksi kesalahan
Kekurangan pertama yang dimiliki oleh topologi jenis ini yaitu sulit terdeteksi apabila terdapat kesalahan.
Sementara untuk menangani setiap kesalahan membutuhkan ahlinya sehingga tidak sembarang orang bisa mengatasinya.
- Memiliki transfer data yang padat
Transfer data akan menjadi lebih padat apabila perangkat komputer yang telah terhubung semakin banyak pada jalur lalu lintas nya.
Dengan hal ini maka untuk kinerja topologi menjadi semakin memburuk.
Selain itu apabila jalur utama mengalami error atau kerusakan hal ini bisa menimbulkan seluruh perangkat yang lain ikut mengalami kerusakan.
- Kecepatan akses berpengaruh pada perangkat lain
Untuk kecepatan topologi akan berpengaruh pada perangkat yang lain, apabila salah satu dari komputer klien harus menggunakan kecepatan untuk akses data yang lebih tinggi.
Terlebih lagi untuk bisa memperkuat sinyal maka penggunaannya harus menggunakan repeater.
Prinsip Kerja yang dimiliki oleh topologi bus yaitu untuk 1 komputer dijadikan sebagai server.
Lalu untuk jaringan akan di pecah-pecah dengan menggunakan sambungan kabel, dengan begitu maka untuk setiap jaringan komputer maupun sambungannya mempunyai bus untuk dijadikan sebagai connector.