Berikut.id – Kunci Jawaban Teks Prosedur dalam Novel Amelia. Teman, ingatkah kalian bahwa teks prosedur memiliki ciri kalimat, struktur teks prosedur, dan unsur kebahasaan yang berbeda dibandingkan dengan teks bacaan lainnya?
Nah kali ini kita akan mempelajari tentang teks prosedur yang ada dalam sebuah novel karya Tere Liye Liye yang berjudul Amelia.
Kultur Jaringan
“Nah, kita sudah bisa menyiapkan proses pembibitan. Tolong ambilkan karung bibitnya.” Paman Unus menoleh kepada dua karyawan kontraktornya.
Karyawan yang disuruh bergegas ke mobil pick up, menurunkan karung goni berisi buah kopi.
“Tadi pagi Paman sudah memetik semua buah dari pohon kopi itu, Amel,” Paman menjelaskan. “Kita membutuhkan semua buahnya untuk memperoleh dua ribu bibit yang baik.”
Buah kopi dari induk yang baik itu ditumpahkan di atas terpal. Paman Unus menyuruh aku, Maya, Norris, dan Tambusai menginjak-injak agar kulit buah kopi terkelupas, tetapi kulit tanduk tidak sampai lepas.
“Sekarang tolong bantu ambil air dengan ember.” Paman menunjuk ember-ember di sekitar kami.
Juha dan Pendi segera mengambil air dari kolam, mengisi dua ember penuh-penuh. Dua ember itu diletakkan di tengah-tengah. Paman Unus lantas menyuruh kami menumpahkan buah kopi yang sudah diinjak-injak ke dalam ember berisi air.
“Kalian perhatikan baik-baik, inilah cara menyortir bibit paling klasik, paling tua. Sebagian besar biji kopi akan tenggelam, sebagian lagi terapung. Biji-biji kopi yang terapung harus dibuang. Juga biji kopi yang ukurannya terlalu besar, terlalu kecil, tidak seragam, dibuang. Itu bukan bibit yang baik.”
Kami mengangguk mendengarkan penjelasan Paman Unus.
Sepanjang sisa sore, kami sibuk menyiapkan biji kopi untuk penyemaian. Setelah menyortir bibit, Paman Unus menumpahkan abu gosok ke atas biji kopi untuk menghilangkan lendir buah, memasukkannya Kembali ke dalam ember berisi air, merendamnya selama lima menit di cairan fungisida yang telah disiapkan.
Terakhir, bagian yang paling seru adalah ketika kami mulai menanam biji-biji kopi itu di atas bedeng-bedeng tanah gembur bercampur pupuk kandang. Paman Unus menjelaskan caranya, bagaimana posisi biji tersebut ditanam. Kami mulai meraup biji kopi masing-masing. Maya terlihat antusias, tidak peduli kalau wajahnya cemong oleh pupuk kandang. Aku tertawa menunjuk pipinya. Maya hendak menghapusnya dengan tangan yang belepotan, justru menambah cemong.
(Dikutip dengan penyesuaian dari Tere Liye, 2013: 317-319)
Kalian telah mengenal beragam teks prosedur. Kalian dapat membandingkan kutipan teks prosedur dalam novel Amelia ini dengan teks prosedur yang kalian baca sebelumnya pada bab ini. Saat membandingkan, kalian dapat mengingat-ingat ciri kalimat, struktur teks prosedur, dan unsur kebahasaan dalam teks prosedur yang telah kalian pelajari.
Kunci Jawaban Teks Prosedur dalam Novel Amelia
1. Dapatkah kalian menemukan kalimat perintah, ajakan, atau imbauan pada kutipan cerita tersebut?
Jawaban :
a. “Sekarang, tolong bantu ambil air dengan ember.” Paman menunjuk ember-ember di sekitar kami.
b. “Kalian perhatikan baik-baik, inilah cara menyortir bibit paling klasik, paling tua. Sebagian besar biji kopi akan tenggelam, sebagian lagi terapung. Biji-biji kopi yang terapung harus dibuang. Juga biji kopi yang ukurannya terlalu besar, terlalu kecil, tidak seragam, dibuang. Itu bukan bibit yang baik.”
2. Adakah yang unik dan berbeda pada kalimat-kalimat yang telah kalian catat tersebut?
Jawaban: Kalimat perintah dan ajakan pada novel tersebut unik karena dikatakan langsung oleh seorang tokoh kepada tokoh lain.
3. Apa saja keterangan yang terdapat dalam kutipan cerita tersebut?
Jawaban: Kata keterangan dalam kutipan cerita tersebut antara lain sebagai berikut.
a. “Kita membutuhkan semua buahnya untuk memperoleh dua ribu bibit yang baik.”
b. Paman Unus menyuruh aku, Maya, Norris, dan Tambusai menginjak injak agar kulit buah kopi terkelupas- tetapi kulit tanduk tidak sampai lepas.
c. Juha dan Pendi segera mengambil air dari kolam, mengisi dua ember penuh-penuh.
4. Menurut kalian, apakah kutipan cerita di atas memuat tahapan prosedur yang jelas untuk membuat kultur jaringan?
Jawaban : Petunjuk membuat kultur jaringan belum cukup jelas. Kutipan novel itu hanya menunjukkan cara megelupas biji kopi hingga menyemainya. Mungkin membuat kultur jaringan dijelaskan di bagian lain novel yang tidak dikutip.
5. Setelah membaca kutipan cerita di atas, menurut kalian, apakah mudah atau sulit untuk membuat sebuah kultur jaringan? Tuliskan alasan kalian.
Jawaban : Saya tidak dapat menjawab apakah cara membuat kultur jaringan mudah atau sulit karena kutipan tersebut tidak menjelaskan caranya.
Nah teman, itulah Kunci Jawaban Teks Prosedur dalam Novel Amelia. Teks prosedur adalah teks yang memberikan petunjuk, panduan, atau instruksi untuk melakukan sesuatu. Teks ini membantu kita untuk memahami dan mengerjakan sesuatu dengan tahapan-tahapan yang benar. Sehingga dalam teks prosedur memiliki struktur kalimat dan bahasa yang berbeda dari teks bacaan lainnya.
Semoga bermanfaat..